Kantor sekretariat : Jl. Gatot Subroto Barat 459C, Denpasar, Bali email : fgbmfieast3balintb@gmail.com Motto : HIS BANNER OVER US IS LOVE

Iklan atas[Top]





 Saat Teduh bersama Kitab Yakobus
Baca Pengantar Kitab Yakobus di sini

Baca: Yakobus 1:13-15

1:13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: “Pencobaan ini datang dari Allah!” Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.
1:14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
1:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Dosa itu menyenangkan. Aku mengakuinya. Dosa itu menarik dan membawa kenikmatan. Entah kita mengakuinya atau tidak, kenikmatan itulah yang membuat kita tergoda berbuat dosa. Seorang pembicara sekaligus penulis dari Amerika, Rosaria Butterfield, pernah membuat guyonan, “Kalau dosamu tidak terasa nikmat, caramu berdosa pasti kurang tepat.” 

Jelas bahwa ia tidak sedang mendorong orang-orang Kristen untuk melakukan dosa, ia hanya sekadar menyatakan apa yang sudah jelas-dosa itu rasanya benar-benar menyenangkan.
Yakobus berkata: “…tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya” (ayat 14). Aku sendiri mengalaminya. Setiap kali aku berdosa, itu karena aku membiarkan diriku diseret oleh kesombongan atau kemarahanku; aku membiarkan diriku dipikat oleh keinginan menikmati minuman keras atau pornografi.

Jadi, aku bisa menghargai mengapa Yakobus menggunakan kata “dipikat” yang biasanya diasosiasikan dengan daya tarik seksual. Pada saat cobaan datang, hasrat untuk melakukan dosa terasa sangat kuat menggoda. Rayuannya susah untuk ditolak. Tidak apa-apa, pikirku. Hanya sekali. Apa ruginya sih?

Pada saat itulah aku menemukan bahwa dosa tidak pernah memberikan kesenangan yang dijanjikannya. Dosa itu seperti sebuah cek dengan jumlah besar yang tidak pernah bisa diuangkan. Pada akhirnya, dosa hanya menipu dan membuat kita rugi luar biasa.
Kamu mungkin bertanya: Jika dosa itu begitu buruk, mengapa Tuhan mengizinkan kita jatuh ke dalam pencobaan? Mengapa Tuhan membiarkan kita berada dalam situasi yang menggoda sehingga kita kemudian berbuat dosa? Pemikiran yang demikian sayangnya menunjukkan bahwa kita belum sungguh-sungguh memahami hati dan karakter Tuhan.

Yakobus mengingatkan kita, “Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata, ‘Pencobaan ini datang dari Allah!’ Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun (ayat 13). Tuhan selalu baik dan selalu baik.

Tidak seperti kita, Tuhan tidak dapat dikendalikan oleh yang jahat. Dia juga tidak menginginkan kita dikendalikan oleh yang jahat, karena Dia tahu kerusakan yang akan kita derita saat kita menyerah pada pencobaan. Seperti yang dikatakan Yakobus, “Apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut” (ayat 15).

Menyerah pada keinginan-keinginan kita yang jahat, menurut Yakobus, itu sama seperti membiarkan diri “diseret” ke atas ranjang dari orang jahat yang menggoda kita. Dari hubungan terlarang itu, keinginan kita lantas melahirkan dosa, yang seiring berjalannya waktu membuat kita mati secara rohani. Gambaran yang sangat hidup ini seharusnya menolong kita mengerti betapa kuatnya daya tarik dosa dan betapa buruknya dampak yang bisa ditimbulkan dosa. Meskipun penampilan dan rasanya menyenangkan, dosa sebenarnya menghancurkan dan mematikan.

Tuhan tidak menginginkan kita menderita karena dosa; Dia mau kita menikmati kebaikan-Nya yang menghidupkan, dan kebaikan-Nya itu bisa kita nikmati saat kita taat kepada-Nya, kepada firman-Nya. Mari kita tidak salah memahami hati Tuhan, dan selalu ingat bahwa Dia peduli kepada kita, Dia menginginkan yang terbaik untuk kita. —Raphael Zhang, Singapura
Handlettering oleh Julio Mesak Nangkoda

Pertanyaan untuk direnungkan

1. Dosa spesifik apa yang mungkin sedang kamu izinkan bermain mata denganmu?

2. Bagaimana pemahaman akan hati Tuhan dan apa yang Dia inginkan bagi hidupmu mempengaruhi hubunganmu dengan-Nya?

3. Dapatkah kamu mengenali godaan dan tipuan dosa dalam hidupmu sekarang? Dapatkah kamu mengenali dampaknya yang merusak?

Bagikan jawaban atas perenunganmu ini di kolom komentar. Kiranya jawaban saudara dapat menjadi inspirasi dan berkat bagi orang lain.
His Banner Over Us Is Love
Be Strong In The Lord

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]